Hormat Bendera Merah Putih, Seluruh Pengendara di Bondowoso Berhenti Saat Detik - Detik Proklamasi

    Hormat Bendera Merah Putih, Seluruh Pengendara di Bondowoso Berhenti Saat Detik - Detik Proklamasi

    BONDOWOSO -  Seluruh pengendara lalulintas di Bondowoso dihentikan sejenak saat detik-detik proklamasi untuk hormat pada sang saka Merah Putih. 

    Dipandu pihak kepolisian dalam hal ini Satuan lalulintas Polres Bondowoso Polda Jatim, dengan tanda bunyi sirine membuat suasana semakin khidmat. 

    Di Kabupaten Bondowoso Peringatan detik-detik Proklamasi tak hanya di gelar di lapangan, namun juga di seluruh persimpangan dan jalan protokol yang padat lalulintasnya.

    Setelah para pengendara roda 2 maupun roda 4 dihentikan Satlantas Polres Bondowoso, selanjutnya petugas pembawa bendera Merah Putih maju ke tengah jalan. 

    Dengan aba-aba dari petugas, pada detik-detik proklamasi seluruh pengguna jalan serentak hormat pada bendera Merah Putih. 

    Sirine yang dibunyikan pun menambah suasana Khidmat peringatan puncak HUT RI ke-78 tersebut. 

    Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto, SH. S.I.K melalui Kasat Lantas Polres Bondowoso, AKP.  Zainul Imam Syafii mengatakan peringatan detik-detik Proklamasi di jalan raya bertujuan untuk menggugah kembali jiwa Nasionalis yang cinta tanah air yaitu Indonesia.

    "Selain itu tujuan kami adalah mengajak masyarakat sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang telah gugur demi meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia, " ungkapnya. 

    Pada kesempatan itu juga Ratusan bendera juga dibagikan kepada pengendara oleh personel Satlantas Polres Bondowoso Polda Jatim. (*)

    bondowoso
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Polres Bondowoso Salurkan Bantuan Sembako...

    Artikel Berikutnya

    Jumat Curhat di Ponpes Nurul Burhan Kapolres...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Tags